Hilal: Sering Disebut dengan Tanda Menjelang Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, Apa Itu Hilal? - Revisian
       

Hilal: Sering Disebut dengan Tanda Menjelang Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, Apa Itu Hilal?

apa itu hilal
Sumber foto: Revisian.com/ CNN

Revisian.com – Hilal kerap disebut menjelang hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, lantas apa itu Hilal?

Selain digunakan sebagai penanda awal bulan dalam sistem penanggalan Islam, hilal juga memiliki makna dan simbolik tersendiri dalam budaya dan tradisi umat Muslim di seluruh dunia.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang hilal.

 

Apa Itu Hilal?

 

Hilal adalah salah satu simbol penting dalam kalender Islam. Hilal adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada bulan sabit yang terlihat di langit setelah terbenamnya matahari.

Secara astronomi, hilal terbentuk ketika cahaya matahari memantul pada permukaan bulan dan menciptakan bayangan yang menyoroti sebagian bulan yang masih dalam bayangan.

Bayangan ini membentuk bentuk bulan sabit yang terlihat di langit saat senja atau fajar, tergantung pada fase bulan dan posisi relatif bulan, matahari, dan pengamat di bumi.

 

Penggunaan Hilal dalam Penanggalan Islam

 

Hilal digunakan dalam sistem penanggalan Islam yang berbasis pada kalender Hijriyah, yang dimulai pada tahun 622 Masehi saat Nabi Muhammad hijrah dari Mekkah ke Madinah.

Kalender Hijriyah adalah kalender lunar, yang berarti penentuan tanggalnya didasarkan pada fase bulan, terutama penampakan hilal.

Penentuan awal bulan Hijriyah dilakukan dengan mengamati hilal di langit pada akhir bulan sebelumnya. Jika hilal terlihat, maka bulan baru dimulai dan tanggal baru dalam kalender Hijriyah ditetapkan.

Namun, jika hilal tidak terlihat, maka bulan akan dianggap masih berlanjut dan tanggal baru akan ditetapkan setelah hilal terlihat pada malam berikutnya.

Proses penentuan awal bulan Hijriyah ini masih dilakukan secara tradisional dengan mengamati hilal secara langsung atau melalui perhitungan astronomi.

Selain sebagai penentu awal bulan dalam kalender Islam, hilal juga digunakan dalam penentuan waktu-waktu ibadah seperti awal dan akhir bulan Ramadan, awal dan akhir bulan Dzulhijjah, serta penentuan hari-hari besar seperti Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.

 

Simbolik Hilal dalam Budaya Islam

 

Hilal memiliki makna dan simbolik tersendiri dalam budaya Islam. Di banyak negara dengan mayoritas penduduk Muslim, hilal sering kali digunakan sebagai simbol identitas keagamaan, kebudayaan, atau nasional.

Contohnya, hilal menjadi simbol pada bendera banyak negara yang berpenduduk mayoritas Muslim, seperti Turki, Pakistan, dan Malaysia.

Bendera Turki, yang dikenal sebagai “bulan bintang” atau “ay yıldız” dalam bahasa Turki, memiliki gambar hilal dan bintang putih di latar belakang merah.

Bendera Pakistan juga memiliki gambar hilal dan bintang di warna hijau. Sementara itu, bendera Malaysia memiliki gambar hilal dan bintang pada warna biru di dalam lingkaran kuning.

Hilal juga digunakan sebagai simbol dalam seni, kriya, dan arsitektur Islam. Misalnya, hilal sering digunakan sebagai motif pada seni kaligrafi Islam, seni mozaik, ukiran kayu, atau hiasan pada arsitektur masjid.

Hilal juga sering digunakan dalam perhiasan, seperti cincin, kalung, atau gelang, sebagai simbol identitas Muslim atau sebagai bentuk ekspresi kecintaan terhadap agama Islam.

Selain itu, hilal memiliki makna simbolik dalam tradisi dan perayaan Islam.

Dalam perayaan Hari Raya Idul Fitri, misalnya, hilal menjadi simbol penting yang menandakan akhir bulan Ramadan dan awal bulan Syawal.

Hilal menjadi tanda pertama bagi umat Muslim untuk memulai perayaan Idul Fitri, di mana mereka saling mengucapkan selamat Idul Fitri dan bermaaf-maafan.

Di samping itu, hilal juga memiliki makna simbolik dalam aspek spiritual dan filosofis dalam Islam. Hilal seringkali diinterpretasikan sebagai simbol pencerahan, harapan, dan kemuliaan.